Laman

Rabu, 26 Desember 2012

PROTEIN


A.    PRINSIP
Protein adalah senyawa organik yang molekulnya sangat besar dan susunannya sangat kompleks serta merupakan polimer dari alfa asam-asam amino. Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C,H,O dan N yang tidak dimilki oleh lemak atau karbohidrat. Protein tersususn atas rangkaian asam amino yang terikat satu sama lain melalui ikatan peptida. Molekul protein juga mengandung fosfor, be;erang dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi atau tembaga.
Praktikum protein bertjuan untuk mengetahui bebrapa sifat umum maupun khusus dari protein dengan cara Uji Biuret dengan mencampurkan sampel dengan NaOH 10 % dan Cu SO4 0,5%. Presipitasi dengan larutan garam logam berat (putih telur dan susu) dengan mencampurkan sampel dengan FeCl3, CuSO4 dan HgCl2.

B.     TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dari praktikum protein adalah untuk mengetahui beberapa sifat umum maupun khusus dari protein. Sedangkan manfaat dari praktikum protein adalah agar praktikum lebih mengetahui lebih dekat mengenai protein mulai dari sifat umum sampai ke sifat khusus dari protein.
C.    MATERI DAN METODE
C.1. Materi
Praktikum kimia dasar dengan materi karbohidrat dilakukan pada hari Minggu tanggal 19 November 2012 pukul 11.00-13.00 di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang.
Alat yang digunakan dalam praktikum protein adalah tabung reaksi yang digunakan untuk mereaksikan pereaksi dengan larutan, pipet tetes yang digunakan untk mengambil larutan. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum protein adalah putih telur, susu, FeCl3, CuSO4 0,5%, HgCl2, pekat, NaOH 10%.
C.2. Metode
C.2.1. Uji Biuret
Metode pertama pratikum protein uji biuret yaitu dengan langkah antara lain yaitu menyiapkan tabung reaksi, mencampurkan 2 ml albumin telur dengan 2 ml NaOH 10% dalam tabung reaksi, menambahkan dengan tepat 2 tetes larutan CuSO4 0,5% dan aduk sempurna. Reaksi positif jika terbentuk warna merah muda atau ungu. Ulangi langkah kerja ini terhadap gelatin dan asam glutamat.
C.2.2. Presipitasi dengan Larutan Garam Logam Berat
Metode kedua pratikum protein presipitasi dengan larutan garam logam berat yaitu dengan langkah antara lain yaitu menyediakan empat tabung reaksi yang bersih, dan isilah masing – masing dengan larutan putih telur encer, menambahkan 15 tetes larutan FeCl3 dalam tabung pertama, menambahkan 15 tetes larutan CuSO4 dalam tabung kedua, menambahkan 15 tetes larutan HgCl2 dalam tabung ketiga, dan menambahkan 15 tetes larutan PbCOOH dalam tabung keempat, mengamati dan membandingkan warna endapan yang terbentuk, dan catat pada lembar pengamatan. Ulangi langkah kerja ini dengan menggunakan larutan protein susu, sebagai pengganti larutan putih telur.

D.    PEMBAHASAN
D.1. Uji Biuret
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, hasil yang didapat dari praktikum adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Pengukuran Uji Biuret
Sampel
Reaksi (+/-)
Keterangan
Putih telur
Susu
+
+
Terbentuk warna ungu tua
Terbentuk warna ungu muda
Sumber: Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2012.
Uji Biret umumnya dilakukan untuk mengetahui banyak sedikitnya ikatan peptida dalam molekul protein yang diamati. Biuret yng digunakan adalah NaOH 10% dan CuSO4 0,5%. Berdasarkan praktikum Uji Biuret diperoleh hasil bahwa sampel yang ditambah NaOH 10% dan CuSO4 0,5% menghasilkan warna ungu. Perubahan warna membuktikan bahwa terjadi reaksi positif. Hal ini sesuai pendapat Poedjiaji (1994) bahwa, larutan reaksi positif terhadap Uji Biuret. Pendapat ini diperkuat oleh Bintang (2010) bahwa, warna kompleks ungu menunjukan adanya protein.
Hasil ini menunjukan bahwa asam amino dari rantai protein bereaksi dengan Cu2+ dari CuSO4 membentk garam, kemudian dengan penambahan NaOH menyebabkan reaksi bertambah cepat. Hal ini sesuai pendapat bintang (2010) bahwa, ion Cu2+ dari Pereaksi biuret dalam suasana basa akan beraksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyususn protein dan membentuk senyaa kompleks berwarna ungu.

D.2.1. Presipitasi dengan Larutan Garam Logam Berat (Putih Telur)

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, hasil yang didapat
dari praktikum adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Pengukuran Uji Presipitasi dengan Larutan Garam Logam Berat (Putih Telur)
Sampel
Reaksi (+/-)
Keterangan
FeCl3
CuSO4
HgCl2
+
+
+
Bening menjadi orange, mengendap, menggumpal
Bening menjadi biru, mengendap, menggumpal
Bening menjadi putih keruh, mengendap, menggumpal
Sumber: Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2012.
Berdasarkan Praktikum Uji presipitasi dengan larutan garam logam berat (putih telur) diperolrh hasil bahwa menghasilkan reaksi positif dengan terbentuknya endapan pada semua sampel. Ketika putih telur ditambah dengan larutan FeCl3 terbentuk endapan orange. Ketiak putih telur ditambah dengan larutan CuSO4 terbentuk endapan berwarna biru. Ketika putih telur ditambah HgCl2 terbentuk endapan putih keruh. Hal ini sesuai pendapat Sastrohamidjojo (2005) bahwa, protein diendapkan atau mengalami “salted out” dari larutannya bila ditambah dengan garam-garam anorganik (Na2SO4, NaCl) dan juga dengan menggunakan zat-zat organik yang larut dalam air (alkohol,aseton). Pendapat ini diperkuat oleh Iswari dan Ari (2007) bahwa, protein tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, radiasi, temperatur, medium pelarut organik (alkohol atau aseton) dan deterjen yang mengakibatkan protein mengalami denaturasi.

D.2.2. Presipitasi dengan Larutan Garam Logam Berat ( susu)

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, hasil yang didapat
dari praktikum adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Pengukuran Uji Presipitasi dengan Larutan Garam Logam Berat (Protein Susu)
Sampel
Reaksi (+/-)
Keterangan
FeCl3
CuSO4
HCl2
+
+
+
Putih menjadi putih keruh, ada sedikit endapan
Putih menjadi kebiruan, ada sedikit endapan
Putih menjadi putih keruh, ada sedikit endapan
Sumber: Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2012.
Berdasarkan Praktikum Uji presipitasi dengan larutan garam logam berat (susu) diperolrh hasil bahwa menghasilkan reaksi positif dengan terbentuknya endapan pada semua sampel. Ketika susu ditambah dengan larutan FeCl3 terbentuk endapan putih keruh. Ketika susu ditambah dengan larutan CuSO4 terbentuk endapan kebiruan. Ketika putih susu ditambah HgCl2 terbentuk endapan putih. Hal ini sesuai pendapat Sastrohamidjojo (2005) bahwa, protein diendapkan atau mengalami “salted out” dari larutannya bila ditambah dengan garam-garam anorganik (Na2SO4, NaCl) dan juga dengan menggunakan zat-zat organik yang larut dalam air (alkohol,aseton). Pendapat ini diperkuat oleh Iswari dan Ari (2007) bahwa, protein tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, radiasi, temperatur, medium pelarut organik (alkohol atau aseton) dan deterjen yang mengakibatkan protein mengalami denaturasi.

E.     KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan bahwa pada Uji Biuret sampel menghasilkan raksi positif dengan terbentuknya warna ungu yang membuktikan bahwa sampel yang digunakan mempunyai banyak ikatan peptida. Pada Uji Presipitasi dengan larutan garam logam berat (Putih Telur dan Susu) menghasilkan bahwa semua sampel menghasilkan reaksi positif dengan terbentuknya endapan.

F.     DAFTAR PUSTAKA
                Bintang, M. 2010 Biokimia Teknik Penelitian. Erlangga:Jakarta
                Iswari, R.S. dan ari Y. 2007. Biokimia. Graha Ilmu:Jakarta
                Poedjiaji, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia Press:Jakarta
                Sastrohamidjojo, H. 2005. Kimia Organik Stereokimia, Karbohidrat, Lemak dan Protein. Gadjah Mada                                Press:Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar