Laman

Rabu, 26 Desember 2012

LEMAK


A.    PRINSIP
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan Oksigen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu.
Praktikum lemak bertujuan untuk mengetahui beberapa sifat umum maupun khusus dari lemak dengan cara uji fisik, kelarutan dan emulsi. Uji Fisik dengan cara mengamati kekentalan, bau, dan fisik. Sedangkan Uji Kelarutan dengan cara mencampurkan minyak kelapa, mentega, margarin dengan pelarut air, Na2CO3. Alkohol, eter dan chloroform. Sedangkan pada Uji Emulsi mencampurkan minyak kelapa. Mentega, margarin dengan pelarut air. Na2CO3 ditambah air dan air sabun ditambah air.

B.     TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dari praktikum lemak adalah untuk mengetahui beberapa sifat umum dan sifat khusus dari lemak. Sedangkan manfaat dari praktikum ini adalah agar praktikan lebih mengetahui lebih dekat mengenai protein mulai dari sifat umum sampai ke sifat khusus dari lemak.

C.    MATERI DAN METODE
C.1. Materi
Praktikum kimia dasar dengan materi karbohidrat dilakukan pada hari Minggu tanggal 19 November 2012 pukul 11.00-13.00 di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang.
Alat yang digunakan dalam paktikum lemak adalah tabung reaksi yang digunakan untuk mereaksikan larutan, pipet tetes untuk mengambil larutan dan lidi untuk mengambil mentega dan margarin. Sedangkan bahan yang digunakan adalah minyak kelapa, lemak (gajeh), mentega, margarin, Na2CO3, alkohol, eter, chloroform, air sabun.

C.2. Metode
C.2.1. Uji Sifat Fisik, Kekentalan dan Bau
Menyediakan minyak kelapa dan gajeh sebagai sampel, kemudian mengamati kekentalan, bau dan sifat fisik pada minyak kelapa dan gajeh. Kemudian mencatat hasil pengamatan.
C.2.2. Uji Kelarutan
Metode pada percobaan ini dilakukan dengan cara  menyediakan lima tabung reaksi yang masing-masing telah diiskan air, Na2CO3, alkohol, eter dan kloroform sebanyak 10 tetes secara urut. Menambahkan Minyak Kelapa sebanyak 10 tetes pada tiap tabung. Kemudian menggojognya sampai tercampur dan biarkan beberapa menit kemudian mengamati apa yang terjadi. Mengulangi percobaan tersebut dengan menggunakan mentega dan margarin. Kemudian mengamati hasilnya. Mengulangi percobaan dengan mentega dan margarine.
C.2.3. Uji Emulsi
Metode pada percobaan ini dilakukan dengan cara menyediakan tiga tabung reaksi. Tabung I berisi 2 ml air dan 1 tetes minyak kelapa. Tabung II berisi 2 ml air, 1 tetes minyak dan 1 tetes Na2CO3. Tabung III berisi 2 ml air, 1 tetes minyak kelapa dan 1 tetes air sabun. Menggojog sampai tercampur dan mengamati hasilnya. Mengulangi percobaan dengan mentega dan margarine.

D.    PEMBAHASAN
D.1. Uji Sifat Fisik, Kekentalan dan Bau
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, diperoleh sebagai berikut
Tabel 1. Hasil Pengukuran Sifat Fisik, Kekentalan dan Bau
Sampel
Kekentalan
Bau
Sifat fisik
Minyak kelapa
Encer
Tengik
Kekuningan, cair
Lemak (gajih)
Kental
Amis
Bergelambir, padat
Sumber: Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2012.
Berdasarkan praktikum uji sifat fisik, kekentalan, bau mengenai siifat lemak diperoleh hasil bahwa minyak kelapa memiliki tingkat kekentalan yang sedang, mempunyai bau yang tengik dan sifat fisik yang kekuningan dan cair. Sedangkan lemak(gajeh) mempnyai tingkat kekentalan yang sangat kental, mempunyai bau yang amis dan sifat fisik yang padat dan berwarna putih keruh. Hal ini membuktikan bahwa tiap lemak memiliki sifat fisik yang berbeda baik kekentalan, baunya, tetapi memiliki struktur organik dasar yang sama. Hal ini sesuai pendapat Hawab (2003) bahwa, lemak dan minyak hanya berbeda wujud, tetapi zatnya sama. Pendapat ini diperkuat oleh Hart et al (2003) bahwa meskipun lemak berwujud padat dan minyak berwujud cair, keduanya memiliki struktur organik dasar yang sama.

D.2. Uji Kelarutan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Pengukuran Uji Kelarutan Lemak (Minyak, Margarin dan Mentega)
Pelarut
Minyak
Margarin
Mentega
H2O
Na2CO3
Alkohol
Eter
Kloroform
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Larut
Larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Larut
Larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Larut
Larut
Sumber: Data Primer Praktikum Dasar, 2012.
Berdasarkan praktikum uji kelarutan mengenai sifat lemak diperoleh hasil bahwa minyak kelapa, mentega, margarin tidak larut dalam pelarut air, Na2CO3 dan alkohol,  sedangkan pada pelarut eter dan chloroform minyak kelapa, mentega dan margarin larut, karena lemak larut dalam larutan non polar. Hal ini sesuai pendapat Bintang (2010) bahwa, lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti aseton, chloroform, eter dan benzena. Pendapat ini diperkuat oleh Hart et al (2003) bahwa lipid tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik non polar seperti eter.



D.3. Uji Emulsi

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Pengukuran Uji Emulsi Lemak (Minyak, Margarin dan Mentega)
Pelarut
Minyak
Margarin
Mentega
Air
Na2CO3+ air
Air sabun + air
Tidak emulsi
Emulsi
Emulsi tidak sempurna
Tidak emulsi
Emulsi
Emulsi
Tidak emulsi
Emulsi
Emulsi
Sumber: Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2012.

Berdasarkan praktikum uji emlsi mengenai sifat lemak diperoleh bahwa mentega tidak terjadi emulsi dengan pelarut air, sedangkan pada pelarut Na2CO3 ditambah air dan pelarut air sabun ditambah air terjadi emulsi. Pada minyak kelapa tidak terjadi emulsi dengan pelarut air, sedangkan pada pelarut Na2CO3 ditambah air dan pelarut air sabun ditambah air terjadi emulsi. Pada margarin tidak terjadi emulsi dengan pelarut air, sedangkan pada pelarut Na2CO3 ditambah air dan pelarut air sabun ditambah iar terjadi emulsi. Hal ini sesuai pendapat Hart et al (2003) bahwa apabila pada suatu bahan yang du ujikan terdapat lemak maka akan mengalami emulsi dengan sempurna yang ditunjukan dengan adanya endapan (emulsi). Poedjiadi (1994) menambahkan bahwa sabun dignakan sebagai bahan penbersih kotoran terutama kotoran yang bersifat lemak atau minyak karena sabun dapat mengemulsikan lemak atau minyak.

E.     KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan bahwa pada uji sifat fisik pada lemak menghasilkan bahwa minyak kelapa mempunyai kekentalan agak cair, bau tengik, dan bersifat fisik cair dan kekuningan. Sedangkan pada lemak (gajeh) mempunyai kekentalan sangat kental, bau amis dan bersifat padat. Pada uji kelarutan minyak kelapa, mentega, margarin tidak larut dalam air, Na2CO3, alkohol dan lart dalam eter dan chloroform. Pada uji emulsi mentega, margarin, minyak kelapa tidak membentuk emulsi pada larutan cair dan membentuk emulsi pada pelert Na2CO3 ditambah air dan air sabun ditambah air.

F.     DAFTAR PUSTAKA
Bintang, M. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Erlangga:Jakarta
Hart, H, L.E. Craine, D.J. Hart.2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Erlangga:Jakarta

Hawab,H.M. 2003. Pengantar Biokimia. Bayumedia Publishing:Malang
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia Press:Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar