A.
PRINSIP
Lemak
adalah sekelompok ikatan organik yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C),
hidrogen (H) dan Oksigen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat
pelarut tertentu.
Praktikum
lemak bertujuan untuk mengetahui beberapa sifat umum maupun khusus dari lemak
dengan cara uji fisik, kelarutan dan emulsi. Uji Fisik dengan cara mengamati
kekentalan, bau, dan fisik. Sedangkan Uji Kelarutan dengan cara mencampurkan
minyak kelapa, mentega, margarin dengan pelarut air, Na2CO3.
Alkohol, eter dan chloroform. Sedangkan pada Uji Emulsi mencampurkan minyak
kelapa. Mentega, margarin dengan pelarut air. Na2CO3
ditambah air dan air sabun ditambah air.
B.
TUJUAN
DAN MANFAAT
Tujuan
dari praktikum lemak adalah untuk mengetahui beberapa sifat umum dan sifat khusus
dari lemak. Sedangkan manfaat dari praktikum ini adalah agar praktikan lebih
mengetahui lebih dekat mengenai protein mulai dari sifat umum sampai ke sifat
khusus dari lemak.
C.
MATERI
DAN METODE
C.1. Materi
Praktikum
kimia dasar dengan materi karbohidrat dilakukan pada hari Minggu tanggal 19
November 2012 pukul 11.00-13.00 di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Ternak
Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang.
Alat
yang digunakan dalam paktikum lemak adalah tabung reaksi yang digunakan untuk
mereaksikan larutan, pipet tetes untuk mengambil larutan dan lidi untuk
mengambil mentega dan margarin. Sedangkan bahan yang digunakan adalah minyak
kelapa, lemak (gajeh), mentega, margarin, Na2CO3,
alkohol, eter, chloroform, air sabun.
C.2.
Metode
C.2.1.
Uji Sifat Fisik, Kekentalan dan Bau
Menyediakan
minyak kelapa dan gajeh sebagai sampel, kemudian mengamati kekentalan, bau dan
sifat fisik pada minyak kelapa dan gajeh. Kemudian mencatat hasil pengamatan.
C.2.2.
Uji Kelarutan
Metode pada percobaan ini dilakukan dengan cara menyediakan lima tabung
reaksi yang masing-masing telah diiskan air, Na2CO3, alkohol, eter dan kloroform sebanyak
10 tetes secara urut. Menambahkan Minyak Kelapa sebanyak 10 tetes pada tiap
tabung. Kemudian menggojognya sampai tercampur dan biarkan beberapa menit
kemudian mengamati apa yang terjadi. Mengulangi percobaan tersebut dengan
menggunakan mentega dan margarin. Kemudian mengamati hasilnya. Mengulangi
percobaan dengan mentega dan margarine.
C.2.3.
Uji Emulsi
Metode pada percobaan ini dilakukan dengan cara menyediakan
tiga tabung reaksi. Tabung I berisi 2 ml air dan 1 tetes minyak kelapa. Tabung
II berisi 2 ml air, 1 tetes minyak dan 1 tetes Na2CO3.
Tabung III berisi 2 ml air, 1 tetes minyak kelapa dan 1 tetes air sabun.
Menggojog sampai tercampur dan mengamati hasilnya. Mengulangi percobaan dengan
mentega dan margarine.
D.
PEMBAHASAN
D.1. Uji Sifat
Fisik, Kekentalan dan Bau
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan,
diperoleh sebagai berikut
Tabel 1. Hasil Pengukuran
Sifat Fisik, Kekentalan dan Bau
Sampel
|
Kekentalan
|
Bau
|
Sifat fisik
|
Minyak kelapa
|
Encer
|
Tengik
|
Kekuningan, cair
|
Lemak (gajih)
|
Kental
|
Amis
|
Bergelambir, padat
|
Sumber:
Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2012.
Berdasarkan
praktikum uji sifat fisik, kekentalan, bau mengenai siifat lemak diperoleh
hasil bahwa minyak kelapa memiliki tingkat kekentalan yang sedang, mempunyai
bau yang tengik dan sifat fisik yang kekuningan dan cair. Sedangkan
lemak(gajeh) mempnyai tingkat kekentalan yang sangat kental, mempunyai bau yang
amis dan sifat fisik yang padat dan berwarna putih keruh. Hal ini membuktikan
bahwa tiap lemak memiliki sifat fisik yang berbeda baik kekentalan, baunya,
tetapi memiliki struktur organik dasar yang sama. Hal ini sesuai pendapat Hawab
(2003) bahwa, lemak dan minyak hanya berbeda wujud, tetapi zatnya sama.
Pendapat ini diperkuat oleh Hart et al (2003) bahwa meskipun lemak berwujud
padat dan minyak berwujud cair, keduanya memiliki struktur organik dasar yang
sama.
D.2. Uji
Kelarutan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan,
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Pengukuran
Uji Kelarutan Lemak (Minyak, Margarin dan Mentega)
Pelarut
|
Minyak
|
Margarin
|
Mentega
|
H2O
Na2CO3
Alkohol
Eter
Kloroform
|
Tidak
larut
Tidak
larut
Tidak
larut
Larut
Larut
|
Tidak
larut
Tidak
larut
Tidak
larut
Larut
Larut
|
Tidak
larut
Tidak
larut
Tidak
larut
Larut
Larut
|
Sumber:
Data Primer Praktikum Dasar, 2012.
Berdasarkan praktikum uji kelarutan
mengenai sifat lemak diperoleh hasil bahwa minyak kelapa, mentega, margarin
tidak larut dalam pelarut air, Na2CO3 dan alkohol, sedangkan pada pelarut eter dan chloroform
minyak kelapa, mentega dan margarin larut, karena lemak larut dalam larutan non
polar. Hal ini sesuai pendapat Bintang (2010) bahwa, lipid tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti aseton, chloroform, eter dan
benzena. Pendapat ini diperkuat oleh Hart et al (2003) bahwa lipid tidak larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut organik non polar seperti eter.
D.3. Uji
Emulsi
Berdasarkan hasil praktikum yang telah
dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Pengukuran
Uji Emulsi Lemak (Minyak, Margarin dan Mentega)
Pelarut
|
Minyak
|
Margarin
|
Mentega
|
Air
Na2CO3+
air
Air sabun + air
|
Tidak emulsi
Emulsi
Emulsi tidak
sempurna
|
Tidak emulsi
Emulsi
Emulsi
|
Tidak emulsi
Emulsi
Emulsi
|
Sumber:
Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2012.
Berdasarkan
praktikum uji emlsi mengenai sifat lemak diperoleh bahwa mentega tidak terjadi
emulsi dengan pelarut air, sedangkan pada pelarut Na2CO3
ditambah air dan pelarut air sabun ditambah air terjadi emulsi. Pada minyak
kelapa tidak terjadi emulsi dengan pelarut air, sedangkan pada pelarut Na2CO3
ditambah air dan pelarut air sabun ditambah air terjadi emulsi. Pada
margarin tidak terjadi emulsi dengan pelarut air, sedangkan pada pelarut Na2CO3
ditambah air dan pelarut air sabun ditambah iar terjadi emulsi. Hal ini sesuai
pendapat Hart et al (2003) bahwa apabila pada suatu bahan yang du ujikan terdapat
lemak maka akan mengalami emulsi dengan sempurna yang ditunjukan dengan adanya
endapan (emulsi). Poedjiadi (1994) menambahkan bahwa sabun dignakan sebagai
bahan penbersih kotoran terutama kotoran yang bersifat lemak atau minyak karena
sabun dapat mengemulsikan lemak atau minyak.
E.
KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan bahwa pada uji sifat fisik pada lemak
menghasilkan bahwa minyak kelapa mempunyai kekentalan agak cair, bau tengik,
dan bersifat fisik cair dan kekuningan. Sedangkan pada lemak (gajeh) mempunyai
kekentalan sangat kental, bau amis dan bersifat padat. Pada uji kelarutan minyak
kelapa, mentega, margarin tidak larut dalam air, Na2CO3,
alkohol dan lart dalam eter dan chloroform. Pada uji emulsi mentega, margarin,
minyak kelapa tidak membentuk emulsi pada larutan cair dan membentuk emulsi
pada pelert Na2CO3 ditambah air dan air sabun ditambah
air.
F.
DAFTAR
PUSTAKA
Bintang, M.
2010. Biokimia Teknik Penelitian. Erlangga:Jakarta
Hart, H, L.E.
Craine, D.J. Hart.2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Erlangga:Jakarta
Hawab,H.M. 2003.
Pengantar Biokimia. Bayumedia Publishing:Malang
Poedjiadi, A.
1994. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia Press:Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar